Refleksologi (pijat refleksi) bekerja dengan cara menstimulasi kaki untuk tujuan penyembuhan.
Hal ini dilakukan dengan cara memberi tekanan kepada titik-titik tertentu di kaki untuk merangsang organ atau bagian tubuh yang sesuai.
Refleksologi mirip dengan akupresur. Di Asia, telah ditemukan catatan bahwa akupresur sudah digunakan sebagai terapi kesehatan sejak tahun 5000 SM.
Referensi hieroglif untuk refleksologi kaki ditemukan di Mesir Kuno. Penduduk asli Amerika telah mengetahui hubungan antara kaki dan bagian tubuh lain selama berabad-abad.
Refleksologi Modern
Refleksi modern dimulai pada awal 1900-an yang dipelopori oleh Dr. William H. Fitzgerald, Edwin F. Bowers dan George Starr White.
Mereka mengembangkan tori “Zona Terapi” yang menyatakan bahwa tubuh sebenarnya bisa “dipetakan” di zona yang berbeda.
Zona ini berkorespondensi dengan struktur yang berbeda dalam tubuh. Pionir lain, Dr. Eunice Ingham yang dikenal sebagai “Mother of Modern Reflexology” lantas mengembangkan teori ini dengan memetakan zona pada kaki.
Ingham menemukan titik-titik spesifik pada kaki dan tangan yang berhubungan dengan berbagai organ, kelenjar, dan struktur dalam tubuh manusia.
Dengan memberikan tekanan pada titik-titik kaki, organ atau kelenjar yang sesuai akan dirangsang.
Bagaimana Refleksologi Bekerja
Sesi refleksologi umumnya akan dimulai dengan “pemanasan” pada kaki. Setelah itu, terapis akan mulai memberi tekanan kepada titik-titik tertentu yang terletak di kaki pasien.
Pada gilirannya, organ terkait atau kelenjar akan dirangsang. Kadang-kadang “deposit kristal” ditemukan pada titik tertentu di kaki.
Deposit kristal diyakini menyebabkan saraf terblokir. Terapis biasanya akan memecah deposit ini dengan melakukan tekanan dan pijatan.
Hasil Refleksologi
Setiap orang akan berbeda dalam merespon refleksologi. Beberapa orang akan melihat dan merasakan hasil yang cepat, sedang lainnya memerlukan lebih banyak waktu untuk merasakan hasilnya.
Hasil terapi refleksologi juga akan tergantung pada tingkat keparahan dari penyakit. Semakin parah tentu akan membutuhkan waktu lebih banyak sebelum hasil dapat terlihat.
Kunci lain untuk mendapatkan hasil yang positif adalah keyakinan bahwa refleksologi akan bekerja. Pikiran dan tubuh memiliki koneksi yang kuat.
Jika pasien memiliki sikap mental yang positif, tubuh juga akan bereaksi dengan cara yang positif.
Berikut adalah beberapa penyakit atau keluhan yang dapat diatasi dengan refleksologi:
1. Meredakan sembelit.
2. Meringankan kram menstruasi.
3. Menghilangkan stres dan tekanan mental.
4. Tidur lebih nyenyak.
5. Meredakan sakit punggung.
6. Menyembuhkan sakit kepala dan migren.
Manfaat Lain Refleksologi
Refleksologi merupakan pendekatan holistik untuk mengatasi masalah pada tubuh. Refleksologi mampu meningkatkan fungsi usus, ginjal, kulit, paru-paru, dan melancarkan peredaran darah.
Refleksologi membantu menghilangkan rasa sakit dengan merangsang pelepasan endorfin (pembunuh rasa sakit alami tubuh).
Sebagai metode alami, refleksologi dapat dipertimbangkan untuk menjadi alternatif atau pendamping dari terapi modern yang sedang dijalani .
Belum ada tanggapan untuk "Sejarah dan Manfaat Refleksologi"
Posting Komentar